Rabu, 28 Agustus 2013

[Rants - take it or leave it] Tips? atau trik? Memilih RAM yang reliable untuk PC.

Warning: Semua bahasan di bawah ini, merupakan pendapat dan pengalaman pribadi.

Reliabilitas adalah salah satu faktor utama yang diinginkan oleh user terhadap kondisi operasional perangkat yang mereka miliki. Karena apa? Karena semua orang menginginkan tool/ perangkat yang mereka gunakan selalu bekerja dengan baik dalam mendukung kegiatan mereka, entah apapun itu.

Lalu, di dunia computing khususnya disini pada sisi hardware yakni komputer itu sendiri. Momok utama atau mungkin lebih tepatnya kondisi yang menjauhkan kinerja reliable, adalah salah satu atau keseluruhan komponen pembangun dari komputer. Hal utama yang menyebabkan hal itu, bisa saja karena komponen/ parts yang sudah lawas (mendekati malfungsi), atau mungkin juga karena pemasangan jenis komponen dengan spesifikasi yang tidak sinkron antara komponen yang satu dengan yang lainnya. 

Lebih spesifik kepada jenis komponennya, yang paling pertama terpikirkan adalah komponen/ parts RAM (Random Access Memory), atau biasa disebut memory atau main memory. Karena ia salah satu penyumbang besar dalam hal ketidak-stabilan komputer. 




Secara fisik, RAM adalah komponen paling simple, dengan bentuk kepingan/ batangan papan PCB (Printed Circuit Board) kecil, dan diatasnya dilengkapi barisan chip-chip dynamic cell memory yang berfungsi sebagai penyimpanan data sementara berkecepatan tinggi, dalam bentuk bit sinyal listrik.

Tips, kalau bisa dibilang seperti itu, untuk memilih RAM sendiri sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu memilih dan mencari satu bentuk/ model RAM yang ada dipasaran saat ini. 


Apple, adalah rujukan utama sebagai jalan termudah. Kenapa begitu? Karena ia adalah produsen yang menciptakan komputer MAC. 

Loh, apa hubungannya? dan lalu bagaimana bila komputer saya adalah standar PC (bukan MAC)? Tidak masalah, karena dengan perpindahan penyedia hardware bagi Apple adalah Intel, standarisasi teknologi yang digunakan oleh komputer MAC sama dengan PC standar. 

Lalu, kenapa memilih rujukan dari Apple MAC bukan langsung dari standar PC? Alsan utama karena image yang dimiliki Apple yang selalu menjunjung standar tertinggi, dan kualitas paling maksimal dari produk-produknya, atau produk dari produsen lain yang sudah Apple Certified. Unit RAM-nya sendiri biasa menggunakan nama tambahan MAC Edition, for Apple, atau juga Apple/ MAC Memory.


Soal harga, versi MAC memang lebih tinggi, tapi biasanya tidak melebihi 30% dari harga RAM versi PC standar, dan ini cukup wajar dengan jaminan kualitas yang akan didapatkan oleh pengguna/ user.

Satu perhatian penting, dalam memilih RAM MAC Edition ini, hanya perlu memastikan spek kecepatan dan tipe memory saja, dan tentunya kapasitas yang diinginkan si user. Kalau bisa, pastikan RAM mengikuti maksimal dukungan spek RAM komputer yang user miliki. Standarnya, saat ini komputer menggunakan tipe RAM DDR3 dengan kecepatan 1333/ 1600 MHz (biasa disebut PC-1333/ PC-1600). Selain itu, pastikan bentuk RAM mengikuti spek sesuai kelas komputer. Bentuk SO-DIMM untuk kelompok komputer mobile (notebook), dan DIMM standar untuk kelompot komputer desktop.

Memilih RAM dengan standar PC sendiri juga tidak salah, hanya saja rata-rata tidak setinggi jaminan reliabilitas operasional dan QC dibandingkan produk Apple Certified. Walaupun hal ini bukanlah suatu kepastian, seperti pada brand memory besar, mereka juga menawarkan tingkat reliabilitas tinggi pada versi RAM ekstrim mereka, dan biasanya dilengkapi heatspreader sendiri. Hanya saja, tawaran harga juga melambung tinggi.

Selasa, 27 Agustus 2013

Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI

Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI



Telah hadir produk terbaru motherboard Gigabyte untuk platform AMD yang berbasiskan chipset A85 dengan socket FM2. Sebut saja, Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI, ia menghadirkan solusi produk yang compact, dengan tawaran desain form factor mini-ITX. Sehingga pengguna bisa membangun sebuah komputer HTPC dengan lebih maksimal. 



Bukan hanya dari sisi desain, Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI juga menawarkan sisi fitur yang wah dan ekstra fungsi hingga dalam hal konektifitas wireless access. Konektifitas modern lain sudah dihadirkan seperti USB3.0, audio I/O 8-kanal dengan tambahan digital optical interface, dan storage port dalam bentuk SATA III 6Gbps. Selain itu, multi display didukung penuh dari fitur AMD Dual Graphics, dengan disematkan dua port HDMI dan sebuah DVI-D yang akan mengaktifkan triple display Eyefinity.




Berhubungan dengan sub-system graphic, terdapat keunggulan tersendiri yang biasanya tidak ditemukan pada motherboard yang menggunakan form factor mini-ITX. Di mana motherboard Gigabyte yang satu ini tetap menyediakan sebuah slot PCI Express x16 yang berjalan penuh pada kecepatan 16x. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan solusi VGA add-on yang lebih powerfull dibandingkan bawaan processor AMD APU, semisal untuk bermain game dengan lebih nyaman. Satu perhatian penting, bila user ingin membangun komputer HTPC yang compact dan kecil, pastikan VGA add-on yang akan digunakan merupakan jenis low-profile. Bisa saja user untuk menggunakan VGA full size seperti biasa. Namun, hal itu mengharuskan penggunaan casing yang lebih besar, dan akan meninggalkan tujuan utama dalam membangun komputer HTPC yang compact dan kecil.



Sesuai dengan yang disebutkan sebelumnya, kekuatan konektifitas dalam hal jaringan komputer, bukan hanya dari sisi jaringan kabel, tapi juga wireless access yang diperkuat kemampuan daya tangkap sinyal dari penggunaan dua port antena onboard.



 Bagusnya, modul wireless adapter (dalam bentuk mini PCIe) dan antena turut di bundle dalam paket penjualan. Sehingga pengguna akan bisa langsung merasakannya secara on the fly.


Sisi ringkas dalam hal desain form factor juga tidak meninggalkan penggunaan komponen berkualitas tinggi yang membuatnya menjadi salah satu produk premium. Sebut saja all solid capacitor dan juga penggunaan digital MOSFET, yang akan menjamin reliabilitas operasional meski pada kondisi suhu tinggi.


Fitur
Lebih detail tentang fitur teknologi yang dimiliki oleh motherboard Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI ini, kesemuanya terangkum dalam tajuk  Gigabyte Ultra Durable 4 Plus, dan fitur-fitur unik lainnya.

Gigabyte Ultra Durable 4 Plus

- Humidity Protection
Fitur ini intinya sebagai usaha dari Gigabyte dalam meniadakan atau meminimalisir rembesan air kedalam papan PCB (printed circuit board), dengan cara mengecilkan jarak antara rajutan serat kaca (fiber glass) yang menjadi bahan utama dalam membuat papan PCB tersebut. Dengan begitu, akan meningkatkan ketahanan PCB terhadap hubungan arus singkat maupun kerusakan sistem yang disebabkan oleh kondisi lembab maupun basah.

- Electrostatic Protection
Fitur ini dimungkinkan dengan penggunaan chip IC yang jauh lebih kuat dalam ketahanannya (high resistance) terhadap electro-static discharge (ESD). Khusus pada motherboard dengan Ultra Durable 4 Plus, IC resistance bisa mencapai 3 kali lebih kuat dibandingkan IC tradisional. Di mana hal ini akan membantu melindungi motherboard beserta komponen-komponen didalamnya maupun PC secara keseluruhan terhadap bahaya listrik statis, yang memang menjadi momok di dunia elektronik.

- Power Failure Protection
Terdapat dua proteksi terhadap kesalahan yang berhubungan dengan daya listrik pada motherboard Ultra Durable 4, pertama motherboard akan dilengkapi oleh DualBIOS, satu unit sebagai BIOS utama dan satu unit lagi sebagai Backup BIOS. Jika suatu ketika, terjadi malfungsi atau kerusakan fatal semisal akibat listrik mati saat update BIOS maupun virus, dan BIOS menjadi corrupt. User hanya tinggal me-restore BIOS dari unit BIOS Backup.
Proteksi kedua berhubungan dengan ketidakstabilan pasokan listrik, yang bisa berupa surge (voltase maupun arus listrik yang tiba-tiba naik), yang mana akan menyebabkan kerusakan fatal pada setiap komponen elektronik. Disini Gigabyte menambahkan IC anti-surge untuk setiap jajaran motherboard Ultra Durable 4 Plus-nya.

- High-Temperature Protection
Proteksi ini berhubungan dengan komponen utama capacitor dan VRM (Voltage Regulator Module) yang kesemuanya menggunakan jenis yang berkualitas tinggi. Seperti yang sudah disinggung diawal, yakni all-solid capacitor dan VRM berteknologi digital.
Seperti yang kita tahu, atau bagi Anda yang belum tahu, all-solid capacitor memiliki karakteristik daya tahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan capacitor elektrolit tradisional, terutama terhadap suhu tinggi. Dengan begitu pada operasional sebuah komputer yang selalu berhubungan dengan suhu yang meningkat, all-solid capacitor akan memiliki umur yang panjang. Sebagai pertimbangan, umur dari sebuah motherboard atau bentuk perangkat elektronik lainnya (tanpa ada pengaruh luar), hanya sepanjang umur dari capacitor yang digunakannya.
Digital VRM berhubungan dengan fitur unik Gigabyte Digital Power yang mana implementasi dari penggunaan controller maupun MOSFET berteknologi digital. Teknologi ini memiliki karakteristik dengan kondisi RDS(on) yang jauh lebih kecil dibandingkan MOSFET tradisional. Kenapa seperti itu, hal ini berhubungan dengan fungsi awalnya MOSFET (pada VRM) yang diarahkan sebagai switch yang membolehkan atau tidaknya arus listrik untuk mengalir. RDS(on) menggambarkan resistansi dari proses switching tersebut, sehingga makin kecil resistansi ini akan mempercepat proses charge maupun discharge dari arus listrik. Efek lainnya, adalah suhu operasional yang lebih rendah.

Fitur Unik
- 3D BIOS (UEFI)
- DualBIOS (UEFI)
- Digital Power
- Virtu MVP (Switchable Graphics)
- 333 (3xUSB Power, USB3.0, SATA III)
- On/Off Charge


Testing
Lalu, bagaimana perihal performanya? Di sini Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI akan diuji sekilas menggunakan benchmark sistetis pada dua setting standar maupun overclock. Pengujian standar akan dijalankan pada setting auto dan setting memory DDR3 pada clock 1600MHz, karena jenis memory ini yang paling marak berada dipasaran saat ini.

Pada kondisi overclock, ditetapkan peningkatan clock CPU satu kali/ tingkat lebih tinggi dari batasan maksimal fitur TurboCore. Di pilih setting minimalis ini, karena penggunaan HSF bundle dari processor. Memory sendiri dijalankan pada dukungan maksimal motherboard untuk OC di 2400MHz. Selain itu, GPU internal pada APU dijalankan pada clock 1100MHz, di mana clock default GPU adalah 844MHz untuk jenis AMD A10-6800K.

Tidak ketinggalan, pengujian operasional dalam bentuk asupan daya dan juga temperatur dari CPU, baik ketika kondisi idle maupun full- load juga dihadirkan. Lebih lengkapnya, berikut spesifikasi komputer yang digunakan.

Spesifikasi:
- Processor AMD A10-6800K (default 4.1 GHz - 4.4 GHz Turbo)
- Motherboard Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI
- RAM Team Xtreem DDR3-2666 4GB x2 (dual channel kit)
- PSU FSP AURUM 92+ Series PT-650M 650Watt
- Keyboard + Mouse USB
- Display LCD Chimei Full HD 1920x1080
- Storage SSD Kingston SH100S3/120G 120GB
- Aplikasi Benchmark: PCMark 7, 3DMark, AIDA64 Cache&Memory Diagnostic

Performance

- PCMark 7
Pengujian menggunakan PCMark 7 sebagai penunjuk kinerja keseluruhan sistem yang menggunakan motherboard Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI.

a. Default Setting
- PCMark score: 4135
- Computation score: 5347
b. Overclocked
- PCMark score: 4323
- Computation score: 5552





- 3DMark
Disini pengujian lebih menitik-beratkan kepada kemampuan grafis rendering dari GPU yang ada pada APU AMD.

a. Default Setting
- Cloud Gate score: 5708
b. Overclocked
- Cloud Gate score: 6492




- AIDA64 Memory Diagnostic
Sesuai namanya, tool dari AIDA64 ini akan menguji kecepatan throughput dari RAM baik dari setting standar maupun overclock. Hasil skor ditetapkan dengan satuan MB/s (makin tinggi makin bagus).

a. Default Setting
- Memory read: 20152 MB/s
- Memory Write: 10488 MB/s
- Memory copy: 15193 MB/s
b. Overclocked
- Memory read: 20343 MB/s
- Memory write: 10205 MB/s
- Memory copy: 17284 MB/s





- Power Draw
Di sini pengujian untuk mengetahui seberapa tinggi daya yang akan diserap oleh komputer keseluruhan, selain dari keyboard, mouse dan monitor. Terdapat dua perhitungan power draw, ketika kondisi komputer dengan default setting dan overclocked. Kedua setting ini mewakili kondisi komputer dalam keadaan idle maupun full load.

a. Default Setting
- Idle: 40 Watt
- Full-load: 164 Watt
b. Overclocked
- Idle: 45 Watt
- Full-load: 190 Watt



- Processor Temperature
Dalam hal suhu, fokus pengujian pada komponen processor karena peranan kinerja keseluruhan berada pada komponen yang satu ini. Dengan kenyataan bahwa ia merupakan sebuah APU AMD yang menempatkan CPU dan GPU didalam satu paket chip.

a. Default Setting
- Idle: 19'Celcius
- Full-load: 74'Celcius
b. Overclocked
- Idle: 19'Celcius
- Full-load: 81'Celcius



Final Words
Membangun komputer HTPC tidak pernah seleluasa ini, bila menggunakan Gigabyte GA-F2A85XN-WIFI. Tawaran beragam fitur maupun operasionalnya, makin memaksimalkan pengalaman dalam berkomputer di rumah. Performapun sangat menjanjikan, terutama bila dilakukan implementasi overclock.

Di lain pihak, memang masih terdapat keterbatasan pada overclock tersebut. Bukan karena ketidak-mampuan dari motherboard, tapi karena keterbatasan perangkat pendukungnya, seperti HSF. Di mana dengan overclocking terutama yang lebih ekstrim lagi (manual), membutuhkan komponen pendingin yang juga ekstrim dan ruang lebih besar. Dan tentunya, hal ini akan berbenturan dengan tujuan dari HTPC untuk dapat membangun komputer small, dan compact. Dengan kata lain, solusi pendinginan terbatas pada HSF bundle standar dari processor. 

Gigabyte GA-B75M-HD3

Gigabyte GA-B75M-HD3




Motherboard terjangkau yang diarahkan bagi kantoran atau small business.Walau tidak menutup kemungkinan untuk end-user biasa.


Keterjangkauan menjadi tolak-ukur utama motherboard Gigabyte yang di uji kali ini. Tapi bukan hanya itu, di mana keterjangkauan hanya salah satu sisi yang bisa ditawarkan oleh motherboard dengan kode nama GA-B75M-HD3 tersebut.


Sisi desain, Gigabyte mengimplementasikan fitur Ultra Durable 4 Classic pada motherboard-nya ini. Menjadikan ia memiliki kelebihan dalam hal reliabilitas operasional. Dengan Ultra Durable 4 Classic, motherboard ini sudah mengimplementasikan jenis VRM yang menggunakan MOSFET low RDS(on) berkarakteristik suhu rendah ketika beroperasi. Tidak hanya itu, daya tahan operasional motherboard juga diperkuat oleh penggunaan all-solid capacitor.


Melihat sisi keterjangkauannya, memang terdapat solusi motherboard lain yang berbasiskan chipset H61 yang lebih terjangkau lagi. Di lain pihak, B75 memiliki penawaran yang tidak dimiliki board H61.





Beberapa hal yang paling terlihat adalah dukungan interkoneksi. Pada B75 dilengkapi port USB3.0 dan port SATAIII. Hal ini menjadikan koneksi kepada perangkat storage terjamin akan kompatibilitas dengan teknologi baru yang lebih cepat. Tidak ketinggalan adalah dukungan output display HDMI secara langsung (onboard), menjadikan B75 solusi yang lebih baik.

Sebagaimana kita tahu, USB3.0 memiliki kemampuan transfer rate teoritis hingga 10X lebih cepat dibandingkan USB2.0, dan SATAIII dengan dua kali lebih cepat dibandingkan SATAII. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada hasil pengujian secara langsung. Yang perlu diperhatikan, adalah kemampuan ini masih berdasarkan teori, dan akan selalu berbeda dengan kemampuan aktualnya.


Berhubungan dengan sub-system grafis, apabila user kurang puas dengan solusi onboard GPU di processor —mengingat pemilihan motherboard karena keterjangkauannya dari kelas menengah bawah, tentunya pilihan padanan processor disesuaikan (bukan dari kelas yang high-end/ ekstrim), sehingga kemampuan GPU on processor juga berkarakteristik biasa saja— motherboard Gigabyte ini tetap menyediakan slot PCI Express x16. Bagusnya slot PCI Express ini sudah mendukung standar spesifikasi generasi ketiga.

Pertimbangan lain, berdasar sisi platform dimana motherboard ini diposisikan, terutama dengan penggunaan chipset Intel B75, secara default ia diarahkan kepada penggunaan untuk kantoran/ bisnis skala kecil, yang tidak memiliki divisi manajemen sekuritas dan network di dalamnya. Hal ini dimungkinkan dengan menyematkan fitur Intel Small Business Advantage (SBA) di dalam chipset (hard-coded), lengkap dengan software manajemen yang juga turut di bundle. Manajemen sekuritas secara langsung oleh konsumen/ user melalui tool/ utility Intel Management Engine (ME) yang sudah disediakan pada paket driver di tiap motherboard. Terdapat dua sekuritas yang bisa diakses secara langsung, yakni Small Business Technology dan Anti-Theft. Lebih lengkap tentang Intel SBA bisa Anda cek di sini. Berhubungan dengan display sebagai salah satu tambahan SBA, adalah terdapat tambahan fitur unik wireless display dari teknologi Intel WiDi.


Performa
Pengujian performa yang dilakukan pada motherboard GA-B75M-HD3 ini adalah stand-alone. Menjadikan kondisi tersendiri khusus pada motherboard ini saja. Perbandingan performa antara dua generasi teknologi (seperti pada transfer rate USB3.0/ SATAIII) bukan dari dua model motherboard yang berbeda.

Untuk spesifikasinya, di pilih tandeman komponen yang disesuaikan dengan kelas motherboard B75 (terjangkau). Lebih jelasnya, berikut spesifikasi yang digunakan.

Spesifikasi:
- Processor Intel Core i3-3210 3.2GHz
- Motherboard Gigabyte GA-B75M-HD3
- RAM Kingston HyperX KHX1600C9D3 2GB x2 (dual channel kit)
- PSU FSP HEXA HE-500 500Watt
- Keyboard + Mouse USB
- Display LCD Chimei Full HD 1920x1080
- Storage WD2500AAKX 250GB SATAIII, HDD eksternal Samsung M2 Portable 3 500GB
- Aplikasi Benchmark: PCMark 7, 3DMark, AIDA64 DiskBench, HDTunePro.

- PCMark 7
Pengujian pertama, menggunakan aplikasi PCMark 7 untuk mendapatkan skor performa keseluruhan system yang menggunakan motherboard GA-B75M-HD3.  Disini didapatkan nilai skor yang cukup menggambarkan kelas produk menengah bawah sebagaimana posisi motherboard GA-B75M-HD3.

PCMark 7 Score: 2265
PCMark 7 Computation: 5462


- 3DMark
Pengujian dilanjutkan dengan 3DMark yang akan menunjukkan skor dari kemampuan rendering grafis yang dimiliki oleh processor Intel Core i3 yang digunakan. Add-on VGA tidak digunakan, karena solusi dari onboard GPU HD 2500 sudah cukup mewakili GPU add-on kelas bawah/ entry-level yang ada saat ini. Pengujian yang dilakukan untuk kelas entry-level (Ice Storm), dan kelas home PC (Cloud Gate).



Terlihat solusi dari motherboard GA-B75M-HD3 dengan menyesuaikan penggunaan komponen sekelas, lebih cocok untuk penggunaan gaming entry level (didapatkan frame rate game yang melebihi 60FPS). Pada arahan utamanya untuk komputer bisnis/ kantoran, hal ini sudah lebih dari cukup, karena memang ia diarahkan bukan untuk gaming machine.

- AIDA64 DiskBench
Di sini pengujian menitik-berarkan kepada perbandingan transfer rate antara solusi interface SATAII dan SATAIII. Dalam menguji, digunakan HDD internal yang sama, dengan membedakan koneksi ke motherboard antara port SATAII dan SATAIII. Didapatkan peningkatan performa akses dari koneksi SATAII ke SATAIII pada kinerja Linear Read dan Random Read meskipun tidak terlalu signifikan. Sedangkan pada Buffered Read, terjadi peningkatan yang cukup drastis hingga 79% lebih besar. Terbukti keunggulan dari fungsi controller SATAIII dibandingkan SATAII.

a.       SATAII mode
-          Linear Read (begin) = 96.1 MB/s
-          Random Read = 101.0 MB/s
-          Buffered Read = 247.5 MB/s
b.      SATAIII mode
-          Linear Read (begin) = 96.3 MB/s
-          Random Read = 108.0 MB/s
-          Buffered Read = 444.8 MB/s




- HDTunePro
Peningkatan kecepatan transfer rate HDD juga dibuktikan oleh HDTunePro antara solusi SATAII dengan SATAIII. Terlihat dari average speed dan burst rate, memiliki peningkatan hingga 14.79% dan 29.81%.

a.       SATAII mode
-          Transfer rate(Average) = 45.3 MB/s
-          Burst rate = 175.4 MB/s
b.      SATAIII mode
-          Transfer rate(Average) = 52.0 MB/s
-          Burst rate = 227.7 MB/s





- USB3.0 Transfer Rate
Sedangkan pada pengujian USB3.0, ditentukan dari proses copy file secara langsung antara HDD eksternal ke system dan sebaliknya via port USB3.0. Hasilnya dibandingkan dengan proses copy menggunakan port USB2.0 dari HDD berinterface yang sama. Konten yang di copy, adalah single file berukuran 7.45GB. Berikut hasilnya.

a.       USB2.0 mode
-          Copy dari eksternal HDD ke System = 32.3 MB/s
-          Copy dari System ke eksternal HDD = 31.8 MB/s
b.      USB3.0 mode
-          Copy dari eksternal HDD ke System = 90.0 MB/s
-          Copy dari System ke eksternal HDD = 91.2 MB/s



Terlihat hasil yang didapatkan cukup konsisten, dengan catatan nilai ini merupakan kinerja secara aktual pada batasan perangkat yang digunakan yang ada dipasaran.

Final Words
Membangun sebuah komputer dengan tujuan bukan sebagai mesin gaming, ataupun overclocking, dan sebagainya yang biasa di tuju oleh user kelas enthusiast, biasanya berada pada kelas entry-level atau mainstream. Tapi, bila Anda ingin lebih hemat lagi, bisa melihat tawaran Gigabyte GA-B75M-HD3 ini. Memang masih terdapat alternatif yang lebih terjangkau lagi, tapi ekstra fungsional yang membuat semua motherboard B75 lebih powerful di dunia small business atau kantoran, memiliki karakteristik yang lebih maksimal sebagai komputer harian dan tentunya lebih aman dengan fitur SBA-nya.

Di luar itu, ekstra fitur tambahan dari Gigabyte Ultra Durable sendiri, akan membawa kepada operasional yang jauh lebih reliable dibandingkan standar motherboard dengan kisaran yang sama. Dengan kata lain, jaminan operasional yang reliable adalah kata utama dari motherboard ini.