Kamis, 26 September 2013

Gigabyte G1.Sniper B5

Affordable Gaming Motherboard



Penawaran menyeluruh dari produk motherboard cukup jarang terjadi. Tapi, dengan kehadiran tawaran Gigabyte model G1.Sniper B5-nya, pengguna akan mendapatkan solusi board yang lengkap. Baik itu untuk gaming, multimedia, bisnis (kantoran), maupun overclocking semua akan didapatkan secara out-of-the-box. Bagusnya lagi, sisi keterjangkauan juga menjadi point penting disini. Karena G1.Sniper B5 yang termasuk kedalam jajaran G1.Killer menawarkan sisi penawaran harga yang cukup terjangkau bila dibandingkan dengan seri G1 Killer lainnya.

- Gaming

[img]http://i958.photobucket.com/albums/ae70/noein_w/ga-g1_sniper-b5/slots_zps2d02cc91.jpg[/img]
Mari kita telaah, pertama-tama pada sisi gaming, motherboard ini dilengkapi dua slot PCI Express x16 yang masing-masing berkecepatan transfer rate full speed x16 pada Slot pertama (utama), dan speed x4 pada slot kedua. Dual slot PCIe x16 ini mendukung teknologi CrossFireX yang memungkinkan pemasangan dua VGA Radeon sekaligus untuk mendapatkan performa gaming ganda. Berhubungan dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja ekstra baik itu dalam ber-gaming maupun operasional lainnya, impelementasi overclocking sangat dimungkinkan dan juga dimudahkan. Perlu diingat, ketika proses overclock pastikan BIOS pada versi F5 sebagaimana yang dilakukan ketika pengujian kali ini. Karena dengan board rev 1.0, BIOS bawaan adalah versi F2 yang belum memaksimalkan fitur overclock-nya.

- Bisnis
Berlanjut kepada kegunaan lainnya, dengan berbasiskan chipset Intel B85, motherboard Gigabyte ini dapat difungsikan sebagai induk dari komputer di dunia bisnis (komputer kantoran) skala kecil. Karena integrasi fitur Intel SBA (Small Business Advantage). Dengan kata lain, managemen IT akan sangat dimudahkan bila menggunakan motherboard Gigabyte G1.Sniper B5 ini.

- Audio Premium


Fitur multimedia, terutama pada sisi system audio, adalah fitur utama lain dari G1.Sniper B5 yang bisa dikatakan sangatlah premium. Sebagaimana terlihat pada gambar, solusi audio onboard menggunakan desain terisolasi. Yang dimaksudkan adalah pada circuit komponen audio, mereka terpisahkan (ada jarak/ gap) dengan circuit lain pada motherboard. Hal ini akan mengurangi noise pada reproduksi audio. Selain itu, pada gap dipasangkan jajaran LED hijau yang membuat motherboard tampak unik dan berkesan premium. 


Tambahan lain agar mendapatkan solusi audio yang mumpuni, tidak tanggung-tanggung Gigabyte memasangkan jenis kapasitor jepang khusus audio dari Nichicon. 


Selain itu, implementasi OP-AMP yang upgradeable akan memberikan kebebasan kepada user-nya untuk mendapatkan kualitas karakteristik audio sesuai selera. OP-AMP ini dikhususkan pada koneksi line-out audio. Ektra lain sebagai penunjang peningkatan kualitas reproduksi suara dan mengurangi noise adalah pada semua port audio dilapisi emas (gold-plated). 


Tidak ketinggalan, bagi user yang menginginkan solusi audio digital disediakan dua port S/PDIF dalam bentuk optical dan coaxial. Terakhir, chip codec Realtek ALC898 yang berspesifikasi 110dB SnR juga dilengkapi pelat pelindung (gold plated shielding).

- Overclocking


Beralih pada sisi overclocking, G1.Sniper B5 dipersenjatai circuit VRM yang sudah berdasar desain teknologi Ultra Durable 4 Plus. Hal ini menjadikan reliabilitas ekstra power untuk overclock cukup terjamin. Mungkin tidak akan mencapai tingkatan paling ekstrim, karena batasan power phase, tapi pada proses overclocking tingkatan menengah, atau untuk pemakaian di harian dalam kondisi overclock, motherboard ini akan memberikan jaminan terbaik. 


Sedikit timbal-balik, yang berhubungan dengan overclocking adalah terdapatnya batasan dukungan maksimal kecepatan RAM yang hanya mencapai 1600 MHz (bergantung processor yang digunakan), dan juga batasan dari chipset seri B. Bagusnya dukungan XMP (eXtreme Memory Profile) dari Intel tetap dimiliki motherboard ini. Lebih detil pada sisi overclock bisa diikuti pada bagian testing dan overclock.

- Global Operasional

Lalu untuk tawaran lainnya, Gigabyte G1.Sniper B5 hadir dengan desain yang cukup standar pada form factor ATX. Reliabilitas operasional keseluruhan terjamin dengan semua kapasitor (terkecuali kapasitor audio) menggunakan jenis solid (fitur ini termasuk kedalam teknologi Ultra Durable 4). Dominasi warna hitam kecoklatan pada PCB menekankan kesan gaming yang kuat. 



Konektifitas sendiri terbilang cukup untuk standar saat ini. Hanya saja memang dirasa kurang pada jumlah port USB, namun adanya jenis USB3.0 menutupi kekurangan jumlahnya. Standarisasi koneksi perangkat input masih cukup konvensional dengan PS/2. Koneksi display pun hanya disediakan sebuah port HDMI agar bisa mengakomodasi solusi GPU on-processor. Secara keseluruhan, port koneksi eksternal (akses langsung dari luar) G1.Sniper B5 lebih mengutamakan sisi audio-nya. 

Di lain pihak, slot dan port internal cukup lengkap tersedia seperti port SATAIII, 4x slot DIMM, 2x PCIe x16, 2x PCIe x1 dan 2x slot PCI standar. Sehingga dapat mengakomodasi teknologi  perangkat internal modern secara maksimal.



Testing & Overclock

Setelah pembahasan fitur maupun desainya, kini beralih kepada sesi testing. Kali ini pengujian motherboard difokuskan pada dua kajian, pertama pengujian dengan setting default dan kedua pengujian dengan setting overclock. Selain itu, ada sedikit testing kecil untuk reproduksi suara dari system audio yang dimiliki G1.Sniper B5.


Tapi sebelum beranjak pada pengujian, berikut daftar sepesifikasi yang akan digunakan pada pengujian.
Spesifikasi:
- Processor Intel Core i5-4670K (3,4Ghz – 3,8GHz Turbo)
- Motherboard Gigabyte G1.Sniper B5
- RAM Kingston HyperX Blu 2x 2GB-1600
- VGA Gigabyte GV-N780OC-3GD
- SSD Kingston HyperX SH103S3/90G 90GB
- LCD Display Chimei 1920x1080 23LH
- Keyboard + Mouse (USB)
- Aplikasi Benchmark: PCMark 7, 3DMark, Tomb Raider, Final Fantasy IV, Resident Evil 6, PLAGame, Unigine Heaven, Unigine Valley
- Tools: Cinebench11.5, Gigabyte EasyTune, FurMark1.11, Prime95, RightMark Audio Analyzer.

Sebagaimana standarnya, pada pengujian standar tidak ada setting yang dirubah. Semua komponen bekerja pada kondisi default. Terkecuali untuk komponen RAM, ia ditetapkan di kondisi XMP aktif. Hal ini menjadikan pengujian standar maupun overclock, memiliki setting memory yang sama (XMP 1600MHz).

Overclock
Dilanjutkan pada pengujian dengan kondisi overclock. Di sini ditetapkan nilai maksimal overclock pada angka 4.5GHz. Peningkatan dibandingkan kondisi standar, yakni 3.8Ghz, memang hanya sebesar 700MHz saja. Namun, dengan tujuan overclock untuk digunakan sebagai harian, hal ini sudah lebih dari cukup. Selain itu, relevansi peningkatan clock diatas 4.5GHz, hampir tidak ada. Karena tidak memberikan ekstra bonus performa yang signifikan.

Untuk mendapatkan clock hingga 4.5GHz, diterapkan setting multiplier hingga 45x, dan voltase vcore mencapai 1.15Volt. Sebelumnya perlu diingat kembali, versi BIOS yang digunakan adalah F5. Karena pada motherboard rev 1.0 yang digunakan kali ini masih menggunakan BIOS F2 yang memiliki keterbatasa setting multiplier hingga 38x saja. Terakhir dan tidak kalah penting, pastikan teknologi Turbo Boost dinon-aktifkan, untuk mencegah terjadinya overclock otomatis berlebihan pada processor.
Semua pengujian standar maupun overclock, menggunakan solusi HSF (Heatsink/Fan stock/ bawaan).

Performa

Dari berbagai hasil pengujian, berikut paparan dan hasil yang didapatkan dari tiap aplikasi benchmark. Selain itu, ditambahkan juga hasil pengujian khusus pada processor untuk mengetahui peningkatan performa sebelum dan setelah overclock, dan juga pengujian asupan daya dan suhu processor, baik itu ketika idle maupun full-load.

- PCMark 7
1. Standard: 5626
2. Overclock: 5796


- 3DMark Cloud Gate
1. Standard: 19466
2. Overclock: 21677


- 3DMark Fire Strike
1. Standard: 8335
2. Overclock: 8557


- Tomb Raider
1. Standard: 73,9fps (1920x1080, Ultimate setting)
2. Overclock: 75,5fps (1920x1080, Ultimate setting)


- Final Fantasy XIV Online
1. Standard: 10690 (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 11014 (1920x1080, max setting)


- Resident Evil 6
1. Standard: 14631 (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 14735 (1920x1080, max setting)


- PLAGame
1. Standard: 101,6fps (1920x1080, max setting)
2. Overclock: 106,4fps (1920x1080, max setting)


- Unigine Heaven
1. Standard: 1378 (1920x1080, Extreme setting)
2. Overclock: 1382 (1920x1080, Extreme setting)


- Unigine Valley
1. Standard: 2678 (1920x1080, Extreme setting)
2. Overclock: 2690 (1920x1080, Extreme setting)




CPU Benchmark
- Cinebench11.5
1. Standard: 6,37 Points
2. Overclock: 7,65 Points


- PCMark 7 Computation
1. Standard: 11566
2. Overclock: 13077



Power Draw
- Idle
1. Standard: 46 Watt 
2. Overclock: 54 Watt


- Full-load
1. Standard: 401 Watt
2. Overclock: 438 Watt



Suhu
- Idle
1. Standard: 29’C
2. Overclock: 34’C


- Full-load
1. Standard: 78’C
2. Overclock: 91’C


Audio Test
Pada pengujian audio, disini lebih kepada fokus respon frekuensi dan test dengar lagu saja. Dengan kata lain, pengujian kecil-kecilan dan mungkin tidak terlalu mendalam. Karena memang, hal yang berhubungan dengan audio rata-rata bergantung kepada subjektifitas penggunanya. Tapi satu hal yang pasti, Gigabyte tampaknya melakukan segala hal yang dimungkinkan agar bisa menghadirkan solusi audio system terbaik bagi penggunanya.

- Frequency Response

Di sini pengujian menggunakan aplikasi RightMark Audio Analyzer. Menjadikan hasil respon frekuensi bukan hanya bergantung kepada chip DAC (Digital to Analog Converter), tapi juga chip ADC (Analog to Digital Converter) dari unit codec Realtek ALC898 yang digunakan motherboard G1.Sniper B5, sebagai processor audio utamanya. Lalu, bagaimana dengan tambahan chip OP-AMP yang dimiliki G1.Sniper B5? Sayangnya, hal ini hanya diberlakukan pada port audio out saja, sedangkan port audio input tidak memilikinya. Dengan kenyataan tersebut, ada ketimpangan antara kreasi output maupun input audio. Berikut hasil respon frekuensi dari system audio G1.Sniper B5.






- Test dengar
Test dengar berdasar subjektifitas penguji, menggunakan tipe lagu klasik dan speaker kelas menengah yang menggunakan driver three-way agar dapat mewakili range frekuensi bawah (woofer), menengah (midrange), dan atas (tweeter). Memang dengan kelasnya, speaker ini jauh dari sisi keakuratan, dan hasilnya akan berbeda antara pendengar yang satu dengan yang lainnya. Satu hal yang pasti, kreasi audio dari G1.Sniper B5 bisa dikategorikan sebagai salah satu system audio dengan kreasi audio paling bersih dan cukup berkualitas. Di tambah lagi dengan OP-AMD output yang bisa digonta-ganti, membuat pemilihan karakter suara lebih bebas lagi, dan tentunya audio yang lebih powerfull .







Sebagai contoh dalam pilihan untuk menggonta-ganti chip OP-AMP, digunakan tawaran produk optional Gigabyte yang berupa OP-AMP upgrade kit yang dijual terpisah dari motherboard. Kit ini sudah tersedia di pasaran Indonesia.


Final Words


Solusi all-around motherboard dari Gigabyte G1.Sniper B5, cukup menjanjikan. Tidak hanya dari sisi operasional standar motherboard, tapi juga kepada sisi solusi lainnya yang merambah kepada gaming, overclocking dan bahkan kepada system audio yang cukup serius.

Tingkatan kinerja antara standar dan overclock, memang tidak terpaut terlalu jauh. Karena implementasi overclock yang tidak terlalu tinggi. Selain karena untuk penggunaan harian, juga keterbatasan dari HSF (Heatsink/Fan) yang digunakan. Selain itu juga, relevansi peningkatan performa yang sudah pada batasannya di 4.5GHz. Di lain pihak, bila user masih menginginkan peningkatan performa lagi, bisa dengan upgrade.
Solusi audio pun sangat menjanjikan, apalagi dengan kemungkinkan untuk mengonta-ganti OP-AMP output  secara langsung di motherboard. 

Kenyamanan ber-gaming, selain dari overclock sendiri, juga karena tersedianya ruang untuk menggunakan dua VGA sekaligus, berkat teknologi CrossFireX. Hanya saja hal ini dimungkinkan bila user menggunakan VGA yang berbasiskan AMD Radeon.

Sedikit keterbatasan yang cukup jelas, mungkin terdapat pada dukungan maksimal dari kecepatan RAM yang bisa digunakan pada motherboard ini, yakni pada tingkat DDR3-1600. Tapi, berdasar kegunaan maupun operasionalnya. Untuk saat ini, hal itu sudah lebih dari cukup.

Jumat, 13 September 2013

[PC Assembly] Kolaborasi Gigabyte GA-H87N-WIFI + BitFenix Prodigy

Small but Powerfull



Setelah sebelumnya membahas motherboard mini-ITX Gigabyte yang berbasiskan platform AMD, kini pembahasan untuk motherboard Gigabyte mini-ITX dari platform Intel. Tapi, bukan hanya focus pada motherboard, pengujian dan pembahasan juga merangkul sisi komputer keseluruhan. Yang dimaksudkan adalah termasuk casing, sedikit bahasan instalasinya, dan juga tidak ketinggalan pengoptimalan pemasangan komponen. 

Motherboard GA-H87N-WIFI




Sebelum memasuki pembahasan komputer keseluruhan, di mulai terlebih dahulu tentang motherboard Gigabyte dengan kode nama GA-H87N-WIFI. Motherboard ini hadir dengan desain mini-ITX, yang notabene lebih cocok atau memang diarahkan untuk membangun komputer compact dan kecil semacam HTPC. Tapi, tidak hanya terbatas itu saja, karena potensi yang dimiliki oleh motherboard ini cukup luas yang bahkan bisa diarahkan sebagai dasar untuk membangun komputer gaming yang terbilang cukup mumpuni.

Pada sisi platform, GA-H87N-WIFI yang sesuai namanya menggunakan chipset H87 yang merupakan generasi paling baru dari platform Intel untuk mendukung processor Haswell, dan diposisikan sebagai solusi komputer harian dengan menitik-beratkan pada sisi performa. Lalu dengan solusi dari Gigabyte, hal itu juga ditunjang dengan ekstra fitur dan juga desain maupun penggunaan komponen berkualitas. Di mana hal ini mengarah kepada solusi motherboard yang lebih reliable dan tentunya lebih powerfull.




Di mulai pada sisi komponen, GA-H87-WIFI sudah dipersenjatai dengan all solid capasitor, hingga hybrid VRM yang akan menjamin operasional yang sangat reliable. Selain itu, implementasi teknologi Ultra Durable 4 Plus menjamin safety operasional keseluruhan motherboard.




Untuk perlengkapan konektifitas komponen motherboard ini memiliki jenis yang paling lengkap, di mulai dari USB3.0, dual Gigabit LAN (salah satunya menggunakan chipset Intel), port display dual HDMI dan DVI, hingga audio I/O delapan kanal yang akan menjamin multimedia maksimal yang dilengkapi optical audio. 




Konektifitas wireless juga disediakan dengan modul sudah disediakan dalam bundle dengan antenna dual port untuk jaminan koneksi cepat.




Ekspansi dengan disediakan sebuah slot PCIe x16 versi 3.0 akan memungkinkan pemasangan VGA kelas enthusiast sekalipun. Pada ekspansi ini, yang membuatnya bisa menjadi sebuah mesin gaming mumpuni. 

Secara keseluruhan, perlakuan ekstrim akan diterapkan pada motherboard ini. Perbandingan performa antara kondisi ekstrim dengan kondisi standar dilakukan untuk mendapatkan gambaran ekstra performa yang bisa didapatkan dari motherboard Gigabyte mungil ini.

Assembly/ Perakitan

Membangun/ merakit PC sendiri, memang gampang-gampang susah. Bagi yang sudah terbiasa, hal ini memang bukanlah hal yang terlalu sulit. Intinya, hanya proses memasangkan part-part komponen dari komputer. Tentunya dengan kesesuaian sisi teknologi, kompatibilitas koneksi dan juga level teknologi yang sama. 

Tapi, bagi pengguna (user) yang tidak terlalu tahu-menahu soal membangun PC sendiri, tentunya proses merakit akan menjadi tantangan yang sangat sulit. Untuk itu, bagi pembaca awam diharapkan Anda didampingi oleh orang yang sudah ahli dalam hal merakit komputer. Karena disini penjelasan merakit lebih kepada sisi garis besarnya saja.

Sebelum memasuki sesi perakitan, spesifikasi penuh yang digunakan antara lain:

Spesifikasi:
- Processor Intel Core i5-4670K (3.4 GHz - 3.8 GHz Turbo)
- Motherboard Gigabyte GA-H87N-WIFI
- VGA Gigabyte GV-N780OC-3GD (nVIDIA GeForce GTX 780)
- PC Case BitFenix Prodigy (thanks to Vertizon)
- Water Cooling Enermax ELC240
- RAM Kingston HyperX blu DDR3-1600 2GB x2 (dual channel kit)
- PSU FSP HEXA HE-500 500Watt
- Keyboard + Mouse USB
- Display LCD Chimei 23LH Full HD 1920x1080
- Storage SSD Kingston SH100S3/90G 90GB
- Aplikasi Benchmark: PCMark 7, 3DMark, Game Tomb Raider, Unigine Heaven, Unigine Valley, Cinebench 11.5, Furmark, Prime95.
- OS: Microsoft Windows 7 Ultimate x64




Dalam membangun komputer dengan GA-H87N-WIFI ini, casing disediakan oleh Bitfenix model Prodigy berwarna putih. 




Secara dimensi ia tidak seperti model casing mini ITX, namun pada platform penempatan untuk motherboard, BItfenix ini hanya bisa untuk dipasangkan motherboard berukuran mini-ITX. 




Sedangkan sisa space besar, juga diarahkan pada penggunaan spesifikasi komponen ekstrim, seperti penggunaan VGA long high profile jenis enthusiast, jenis PSU full-size, dan banyak drive bay full size HDD maupun SSD. Hal ini juga termasuk kepada sebuah drive bay optical drive. 




Tapi, yang makin menggambarkan untuk penggunaan ekstrim adalah disediakan dua dudukan kipas berukuran besar, yang pada saat diuji bisa digunakan unit water cooling compact.




Masuk ke proses merakit, disini dimulai pada pemasangan PSU. Hal ini cukup mudah, karena pemasangan bisa dilakukan dari luar casing dengan casing memiliki holder PSU yang bisa dibuka pasang. Proses paling menyulitkan pada pemasangan PSU berada pada sisi merapihkan penempatan kabel di dalam casing. Terutama hal ini untuk jenis PSU non-modular. Beda halnya bisa PSU yang digunakan adalah jenis modular. 

Berhubungan dengan PSU ini, dipilih model kelas menengah bawah dari FSP HEXA series, karena untuk menunjukkan kemampuan tinggi PSU tidak harus dari jenis PSU mahal, bahkan meski untuk proses overclocking.




Instalasi dilanjutkan dengan pemasangan motherboard Gigabyte pada panel yang sudah disediakan.  Untuk pemasangan mur di motherboard, pastikan obeng yang digunakan jenis yang mungil/pendek. Karena ruang di casing tidak memungkinkan penggunaan obeng yang panjang. 




Pemasangan storage device sangat dimudahkan dengan bentuk drive bay tool less, di sini BitFenix menyediakan dua rak bawah dan atas. 




Pada instalasi digunakan rak bawah saja, karena rak atas akan dilepas agar bisa memansangkan VGA model panjang dari kelas enthusiast.







Instalasi akhir yang paling penting adalah pemasangan unit pendingin air. Seperti terlihat casing BitFenix menyediakan dudukan bagi dua kipas besar yang sangat cocok untuk dipasangkan radiator unit water cooling dari Enermax yang akan digunakan. 




Pada bagian atas casing dilengkapi kisi-kisi penutup yang dapat dibuka-pasang untuk memudahkan proses pembersihan nantinya, bila debu sudah menumpuk pada pemakaian jangka panjang. Pada pemasangan water cooling ini, harus mengorbankan drive bay yang biasanya digunakan untuk optical drive. Hal ini bukan masalah karena sudah ada solusi ODD (Optical Disk Drive) eksternal.




Tampilan internal komputer setelah semua komponen terpasang.


Testing & Overclock

Pada pengujian akan diterapkan dua pengukuran baik itu dalam kondisi standar maupun overclock. Overclock disini juga bukan sebagai penggambaran saja, tetapi solusi yang akan diterapkan untuk penggunaan harian.

Pengujian standar dilakukan dengan semua setting di BIOS berada pada kondisi default. Baik itu pada processor, memory, dan GPU. Untuk kondisi overclock sendiri, ditentukan pada komponen processor saja. Karena dukungan RAM pada motherboard GA-H87N-WIFI sudah pada nilai maksimal di clock 1600. Clock ini dijadikan clock default baik ketika standar setting maupun ketika kondisi overclock. Sedangkan pada GPU sendiri, dengan penggunaan VGA Gigabyte GeForce GTX 780, ia juga sudah berada pada kondisi paling ekstrim karena ter-overclock secara pabrikan.

Lalu proses overclock pada processor juga cukup dimudahkan dengan kelengkapan setting yang disediakan oleh BIOS Gigabyte (versi BIOS F4). Tapi pada pengujian disini hanya akan menyentuh sisi multiplier dan voltase processor saja. Tidak lupa teknologi Turbo Boost dinon-aktifkan agar tidak terjadi kondisi terlalu ter-overclock dari nilai clock yang sudah dimaksudkan. 

Dari semua proses test’n’error untuk menemukan kondisi paling optimal, ditetapkan CPU multiplier maksimal di 45x dan voltase VCore 1,15Volt. Dengan ini didapatkan kondisi overclock dengan processor berjalan pada 4,5GHz. 

Kenapa ditetapkan nilai ini? Karena penetapan kecepatan processor i5-4670K diatas clock tersebut, sudah tidak relevan lagi. Di mana peningkatan performa sudah tidak berbanding lurus dengan peningkatan overclock, atau tidak signifikan. Lagipula, kondisi overclock ini diarahkan dari awal untuk penggunaan harian.

Tidak lupa, juga dilakukan pengujian tanpa VGA add-on, untuk melihat solusi hanya dari sisi processor Intel yang sudah memiliki GPU internal HD Graphics 4600. Di sini juga diimplementasikan kondisi standar dan overclock. Di mana processor mencapai 4.5GHz dan GPU onboard hingga 1.4GHz (default 1.2GHz).

Pengujian di penghujung ditujukan khusus untuk processor saja, menggunakan Cinebench dan PCMark 7 Computation, yang akan menunjukkan peningkatan performa pada overclock processor tersebut.


Performa

Setelah selesai melakukan persiapan instalasi baik dari hardware maupun software. Pengujian performa dimulai dari instalasi dengan VGA add-on.

Add-on VGA

- PC Mark 7
1. Standar: 5623
2. Overclock: 6077




- 3DMark Cloud Gate
1. Standar: 18630
2. Overclock: 21579




- 3DMark Fire Strike
1. Standar: 8315
2. Overclock: 8491




- Game Tomb Raider
1. Standar: 76FPS
2. Overclock: 77FPS




- Unigine Heaven
1. Standar: 1364
2. Overclock: 1381




- Unigine Valley
1. Standar: 2670
2. Overclock: 2684




- Suhu Idle
1. Standar: 29’Celcius
2. Overclock: 33’Celcius




- Suhu Full-load
1. Standar: 33’Celcius
2. Overclock: 62’Celcius




- Power Draw Idle
1. Standar: 47Watt
2. Overclock: 60Watt




- Power Draw Full-load
1. Standar: 380Watt
2. Overclock: 448Watt





Onboard GPU

- PC Mark 7
1. Standar: 5005
2. Overclock: 5874




- 3DMark Cloud Gate
1. Standar: 6296
2. Overclock: 7201




- Game Tomb Raider
1. Standar: 23.6FPS
2. Overclock: 37.2FPS




- Unigine Heaven
1. Standar: 519
2. Overclock: 560




- Unigine Valley
1. Standar: 771
2. Overclock: 844






Komputasi CPU

- Cinebench 11.5
1. Standar:  5.66 points
2. Overclock: 7.38 points




- PCMark 7 Computation
1. Standar: 8848
2. Overclock: 13203





Final Words

Sepanjang pengujian terlihat rata-rata skor keseluruhan yang didapatkan tidaklah terpaut terlalu jauh. Cukup wajar, mengingat secara default, processor Intel memiliki teknologi Turbo Boost yang secara otomatis meningkatkan clock CPU (khusus pada seri i5-4670K mencapai 3,8GHz dari standarnya 3,4GHz). Peningkatan clock 3,8GHz tersebutlah yang menyebabkan jenjang perbedaan performa yang tidak terlalu jauh dengan overclock 4,5GHz yang diimplementasikan pada pengujian kali ini. 

Sedikit ekstra added bonus yang lebih baik, bila user tetap bertahan untuk menggunakan solusi onboard GPU. Di mana peningkatan performa cukup signifikan antara setting default dengan setting overclock. Meskipun dalam hal level performa keseluruhan, solusi dengan add-on VGA untuk membangun komputer gaming tetap jauh lebih menggiurkan dibandingkan solusi onboard. 

Di luar itu, solusi oboard sendiri akan memberikan solusi membangun komputer yang benar-benar menggambarkan sebuah HTPC yang lebih baik.
Pada pengujian yang difokuskan pada sisi kinerja CPU sendiri, didapatkan perbedaan skor yang signifikan dengan peningkatan kisaran performa dari 30% hingga 50%. Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengujian Cinebench dan PCMark 7 Computation. 

Di luar fokus komponen atau hardware pendukung lainnya, melihat kemampuan ekstra dari sisi CPU saja, cukup menggambarkan kinerja yang sangat solid dan ekstrim dari sebuah motherboard Gigabyte mini-ITX yang di uji kali ini. Dengan kata lain istilah “Small but Powerfull” sangatlah menggambarkan motherboard GA-H87N-WIFI.